Sabtu, 03 November 2012
Dalam Analisis Debet/Kredit akan mempelajari :
1. Pengertian Perusahaan Jasa
2. Transaksi Perusahaan Jasa
3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
4. Analisis Bukti Pencatatan
Dari pengertian di atas, perusahaan jasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Produk yang ditawarkan berupa benda tidak berwujud (jasa). Jasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dilihat, tetapi manfaatnya bisa dirasakan.
b. Perusahaan dan konsumen kesulitan untuk mengukur tingkat harga jasa. Tingkat harga merupakan sesuatu yang bersifat tidak mutlak karena mahal atau tidaknya harga yang ditetapkan perusahaan tergantung tingkat kepuasan konsumen.
c. Produk yang ditawarkan tidak bisa disimpan dalam bentuk persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada perusahaan tempat konsumen membeli jasa.
menurut wikipedia, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Contoh dari bisnis jasa yang perkembangannya cukup pesat adalah:
1. Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2. Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
3. Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
4. Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
5. Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.
Tahap Pencatatan Akuntansi Perusahaan Jasa
Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Perusahaan Jasa
4. Analisis Bukti Pencatatan
1. Pengertian Perusahaan Jasa
2. Transaksi Perusahaan Jasa
3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
4. Analisis Bukti Pencatatan
1. Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud (jasa) dengan maksud meraih keuntungan. Akan tetapi, perusahaan jasa juga membutuhkan produk berwujud dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya. Misalnya, perusahaan angkutan menawarkan jasa transportasi kepada masyarakat. Untuk mendukung usahanya, perusahaan membutuhkan sarana transportasi berupa mobil atau bus.Dari pengertian di atas, perusahaan jasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Produk yang ditawarkan berupa benda tidak berwujud (jasa). Jasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dilihat, tetapi manfaatnya bisa dirasakan.
b. Perusahaan dan konsumen kesulitan untuk mengukur tingkat harga jasa. Tingkat harga merupakan sesuatu yang bersifat tidak mutlak karena mahal atau tidaknya harga yang ditetapkan perusahaan tergantung tingkat kepuasan konsumen.
c. Produk yang ditawarkan tidak bisa disimpan dalam bentuk persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada perusahaan tempat konsumen membeli jasa.
menurut wikipedia, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Contoh dari bisnis jasa yang perkembangannya cukup pesat adalah:
1. Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2. Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
3. Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
4. Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
5. Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.
2. Transaksi Perusahaan Jasa
Transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi
menjadi empat, yaitu pembelian, pengeluaran kas, penjualan, dan
penerimaan kas.
a. Pembelian
Transaksi
pembelian hanya meliputi pembelian barang dagangan, yaitu barang yang
akan dijual kembali kepada pelanggan. Transaksi pembelian ini
dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Beban Angkut Pembelian
Beban
angkut pembelian akan menambah nilai pembelian. Pencatatan pengeluaran
untuk beban angkut bergantung pada syarat penyerahan barang yang telah
disepakati. Syarat penyerahan barang yang biasa digunakan, di antaranya FOB shipping point dan FOB destination point.
a) Free on Board Shipping Point/FOB Shipping Point
Berdasarkan syarat ini, pihak pembeli menanggung biaya angkut pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.
b) Free on Board Destination Point/FOB Destination Point
Berdasarkan syarat ini, pihak penjual menanggung beban angkut pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.
2) Potongan Tunai Pembelian
Potongan
tunai pembelian akan mengurangi jumlah pembe lian. Perusahaan akan
mendapatkan potongan tunai pembelian pada saat membeli barang dagangan
atau barang lainnya secara tunai atau membayar utang dagang sesuai
dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.
Misalnya, syarat
pembayarannya 3/10, n/60. Angka 3 menunjukkan
besarnya potongan (dalam persen), 10 menunjukkan lamanya waktu
pembayaran yang mendapatkan potongan sejak tanggal terjadinya transaksi,
dan n/60 menunjukkan jangka waktu pelunasan. Dengan demikian, syarat 3/10, n/60
berarti akan mendapat potongan sebesar 3%, jika pembayaran dilakukan
dalam jangka waktu 10 hari atau kurang dari 10 hari sejak terjadinya
transaksi dan jangka waktu pelunasannya selama 60 hari.
3) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Retur
pembelian dan pengurangan harga akan mengurangi nilai pembelian barang
dagangan. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga terjadi pada
saat barang yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan. Jika ada barang
yang tidak sesuai dengan
pesanan
atau rusak, perusahaan yang membeli dapat mengembalikan barang tersebut
kepada penjual. Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat dalam akun
retur pembelian dan pengurangan harga.
b. Pengeluaran Kas
Jika
waktu pembayaran sudah jatuh tempo, perusahaan harus mengeluarkan
sejumlah kas untuk melunasi utang tersebut. Selain itu, perusahaan juga
akan mengeluarkan sejumlah kas untuk membeli barang dagangan dan membeli
barang atau jasa lain secara tunai.
c. Penjualan
Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Potongan Tunai Penjualan
Potongan
tunai penjualan akan mengurangi jumlah penjualan. Perusahaan akan
memberikan potongan tunai penjualan pada saat menjual barang dagangan
secara tunai dengan syarat-syarat tertentu atau menerima pelunasan
piutang dagang sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.
2) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Retur
penjualan dan pengurangan harga akan mengurangi nilai penjualan.
Pengiriman barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan baik. Barang
dagangan bisa saja mengalami kerusakan dalam perjalanan atau tidak
sesuai dengan yang di pesan sehingga mungkin saja pembeli mengembalikan
barang yang rusak tersebut dan perusahaan harus menerimanya.
d. Penerimaan Kas
Perusahaan
akan menerima sejumlah kas pada saat pelanggan membayar utangnya kepada
perusahaan dan menjual barang dagangan atau barang lainnya secara
tunai. Perusahaan juga akan menerima kas dari kegiatan lain di luar
usaha pokok perusahaan. Misalnya, penerimaan kas dari pendapatan bunga.
3. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Tahap Pencatatan Akuntansi Perusahaan Jasa
Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Perusahaan Jasa
- Neraca Saldo dan Kertas Kerja
- Jurnal Penyesuaian
- Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
- Transaksi keuangan
- Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
- Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
- Membuat Buku Besar
- Membuat Jurnal Penyesuaian
- Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
- Membuat Jurnal Penutup
- Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
4. Analisis Bukti Pencatatan
Sasaran akuntansi adalah transaksi
keuangan. Setiap transaksi keuangan harus didukung dengan bukti
transaksi sehingga tidak ada pencatatan akuntansi tanpa bukti
transaksi. Bukti suatu transaksi dicatat apabila transaksi yang
bersangkutan sudah memenuhi keabsahan formal maupun materil. Keabsahan
suatu transaksi dapat diidentifikasi (ditentukan) berdasarkan analisis
bukti transaksi
Bukti transaksi suatu perusahaan secara garis besar dibedakan antara bukti intern dan bukti ekstern.
a. Bukti intern
Adalah bukti transaksi yang dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga yang dijadikan sumber dan dokumen pencatatan oleh perusahaan biasanya lembar kedua (copy). Sementara lembar satu (asli) diserahkan kepada pihak luar yang terkait.
Adalah bukti transaksi yang dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga yang dijadikan sumber dan dokumen pencatatan oleh perusahaan biasanya lembar kedua (copy). Sementara lembar satu (asli) diserahkan kepada pihak luar yang terkait.
b. Bukti ekstern
Adalah bukti transaksi yang diterima perusahaan dari pihak luar yang membuat dan mengeluarkan bukti transaksi yang bersangkutan
Adalah bukti transaksi yang diterima perusahaan dari pihak luar yang membuat dan mengeluarkan bukti transaksi yang bersangkutan
Analisis bukti transaksi pada dasarnya meliputi kegiatan sebagai berikut :
-
Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak mana yang mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan;
-
Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan; .
-
Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti penghitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan perpajakan yang berlaku (jika transaksi terkait dengan metode dan peraturan perpajakan).
Bukti transaksi yang telah dinyatakan absah baik secara formal maupun materil menjadi sumber pencatatan akuntansi. Sementara bukti transaksi yang telah dicatat dijadikan sebagai dokumen pencatatan.
Adalah bukti transaksi yang diterima perusahaan dari pihak luar yang membuat dan mengeluarkan bukti transaksi yang bersangkutan
Analisis bukti transaksi pada dasarnya meliputi kegiatan sebagai berikut :- Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak mana yang mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan;
- Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan; .
- Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti penghitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan perpajakan yang berlaku (jika transaksi terkait dengan metode dan peraturan perpajakan).
Bukti transaksi yang telah dinyatakan absah baik secara formal maupun materil menjadi sumber pencatatan akuntansi. Sementara bukti transaksi yang telah dicatat dijadikan sebagai dokumen pencatatan.Bukti Transaksi meliputi :
KuitansiKuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Oleh karena itu kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran. Bagi suatu perusahaan, kuitansi yang diterima dari pihak lain merupakan bukti pembayaran (pengeluaran kas) kepada pihak yang bersangkutan. Sementara kuitansi yang diserahkan kepada pihak lain merupakan bukti penerimaan kas (uang) dari pihak yang bersangkutan. Kuitansi harus dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap 2 (dua). Lembar pertama (lembar asli) harus dibubuhi materai sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, lembar tersebut untuk diserahkan kepada pihak pembayar. Lembar kedua (copy) digunakan sebagai sumber dan dokumen pencatatan akuntansi.Contoh kuitansi :
Salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pengawasan terhadap kas adalah menyetorkan semua kas (uang tunai atau cek) yang diterima ke bank, disimpan dalam bentuk giro. Dalam hal demikian, perusahaan mempunyai rekening simpanan pada bank yang sewaktu-waktu dapat diambil (ditarik) atau dibayarkan kepada pihak lain dengan menggunakan cek atau bilyet giro.
Cek pada dasarnya merupakan surat perintah kepada bank dari orang yang menandatanganinya, untuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis dalam cek kepada pembawa atau kepada orang yang namanya ditulis dalam cek. Apabila di dalam lembaran cek ditulis nama orang kepada siapa pembayaran harus dilakukan, cek yang bersangkutan hanya bisa diuangkan ke bank oleh orang yang namanya ditulis dalam cek. Tetapi jika di dalam lembaran cek setelah kata kepada ditulis kata tunai atau cash atau pembawa, cek yang bersangkutan dapat diuangkan ke bank oleh siapa saja.
Lembaran cek umumnya terdiri atas lembar utama dan struk atau bonggol cek. Lembar utama untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai alat pembayaran, sementara struk cek setelah diisi dengan data yang sarna dengan data pada lembar utama digunakan sebagai bukti tambahan yang disatukan dengan kuitansi bukti pembayaran. Seperti halnya pada kuitansi, penarikan cek dibebani bea materai yang pelaksanaannya langsung dibebankan oleh bank kepada penarik cek (nasabah).Di bawah ini contoh cek yang sudah diisi dan ditandatangani oleh penarik. Perhatikan, kepada bank mana cek yang bersangkutan dapat diuangkan, tanggal berapa jatuh tempo cek dan siapa yang dapat menguangkan ke bank
Bilyet GiroSelain penggunaan cek, dalam dunia usaha sering ditemukan penggunaan bilyet giro sebagai alat pembayaran. Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nya ke dalam rekening yang namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain. Dengan demikian pihak penerima tidak bisa menguangkan bilyet giro kepada bank yang bersangkutan, tetapi harus menyetorkan kepada bank tempat rekeningnya sebagai tambahan simpanan. Penggunaan bilyet giro dalam lalu lintas pembayaran, dianggap lebih praktis dan memudahkan administrasi pada bank-bank yang bersangkutan.
Di bawah ini contoh bilyet giro yang digunakan oleh pemegang rekening pada Bank Central Asia :
FakturFaktur (Invoice) adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dengan pembayaran kredit.
Faktur dibuat oleh pihak penjual dan diserahkan kepada pihak pembeli bersama-sama dengan barang yang dijual. Bagi pihak pembeli, faktur yang diterima dari pihak penjual merupakan faktur pembelian yang digunakan sebagai bukti transaksi pembelian barang. Bagi pihak penjual, faktur yang dikirimkan kepada pihak pembeli merupakan faktur penjualan. Lembar kedua (copy) dari faktur yang bersangkutan digunakan sebagai bukti transaksi penjualan barang.Bentuk faktur yang digunakan oleh suatu perusahaan akan berbeda dengan faktur yang digunakan oleh perusahaan lainnya. Walaupun demikian biasanya faktur memuat informasi mengenai nama dan alamat pihak penjual, nomor faktur, nomor pesanan, tanggal pengiriman, nama dan alamat pembeli, syarat pembayaran dan keterangan mengenai barang seperti jenis barang, kuantitas, harga satuan dan jumlah harga.Contoh Faktur :
Nota KontanNota kontan dipergunakan sebagai bukti transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara tunai. Seperti halnya faktur, nota kontan dibuat sekurang-kurangnya dalam dua rangkap. Lembar pertama (asli) diserahkan kepada pembeli, lembar kedua digunakan sebagai sumber dan dokumen pencatatan akuntansi.
Di bawah ini contoh salah satu bentuk Nota Kontan:
Nota Kredit/DebetNota Kredit (Credit Memorandum) adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur penjualan), atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli. _Dipandang dari pihak pembeli, barang yang dikembalikan kepada penjual karena rusak atau permohonan pengurangan harga faktur yang disetujui pihak penjual disebut retur pembelian. Apabila bukti transaksi tersebut dibuat oleh pihak pembeli dan dikirimkan kepada penjual, nota yang bersangkutan disebut Nota Debet.
-
Persamaan Akuntansi akan membahas :
1. Dasar hukum
2. Asas-asas dalam akuntansi
3. Sifat, jenis, dan tujuan laporan keuangan
4. Unsur-unsur dalam neraca dan laporan laba/rugi
5. Kode akun/rekening
6. Sumber-sumber pencatatan
7. Menerapkan rumus persamaan akuntansi
8. Laporan keuangan
9. Pencatatan transaksi persamaan dasar akuntansi
1. Asas Basis Akrual (accrual basic) dan dasar tunai (cash basic).
2. Asas Kesatuan Usaha (unit entity, separates entity).
3. Asas Kesinambungan.
4. Asas perbandingan pengeluaran dengan pendapatan.
5. Prinsip harga perolehan.
Accrual
basic merupakan pembukuan transaksi akuntansi diakui dan dicatat pada
saat terjadinya transaksi. Dasar yang dipakai adalah waktu. Artinya,
jika secara waktu suatu pendapatan telah terjadi maka akan dicatat
sebagai pendapatan meskipun belum diterima secara tunai atas pendapatn
tersebut. Demikian pula bila secara waktu beban telah terjadi maka akan
diacatat sebagai beban meskipun belum dibayar secara tunai atas beban
tersebut. Semisal kita menjual barang dengan kredit, kita mendapatkan
pendapatan dicatat dalam bentuk piutang, walaupun belum mendapatkan uang
secara tunai dari pihak kedua.
Cash Basic adalah pembukuan transaksi akuntansi diakui dan dicatat setelah menerima atau membayar sesuatu secara tunai. Jadi kalau kita menjual barang secara kredit, maka pembukuan baru terjadi ketika pihak kedua membayar utangnya.
2. Asas Kesatuan Usaha
Konsep kesatuan usaha berarti bahwa transasksi dan kejadian setiap kesatuan usaha, harus terpisah dengan kesatuan usaha yang lain. Jadi tanggung jawab pemilik perusahaan pribadi terpisah dengan tanggung jawab perusahaan. Hutang pribadi pemilik bukan tanggung jawab perusahaan. Selain itu apabila pemilik memiliki lebih dari satu perusahaan maka antarperusahaan memiliki tanggungjawab yang terpisah.
3. Asas kesinambungan
Going Concern adalah kesinambungan , artinya bahwa perusahaann sebagai alat dari badan usaha dalam mencari laba , diasumsikan akan terus berkelanjutan dalam menjalankan usahanya. Jadi perusahaan tidak hanya sekali proses namun terus berproses secara berkesinambungan.
4. Asas perbandingan pengeluaran dengan pendapatan
Dalam standar akuntansi keuangan, pada akhir periode akan dipertemukan (matching) atas pendapatan dengan beban. Dalam aktivitas ini diwujudkan dalam pembuatan laporan keuangan yang berupa laporan laba rugi, sehingga diketahui laba atau rugi yang diperoleh dalam periode yang bersangkutan.
Nah jika pendapatan lebih tinggi daripada beban maka bisa dikatakan laba. Jika pendapatan lebih rendah daripada beban maka dikatakan rugi.
5. Prinsip harga perolehan
Harga perolehan merupakan seluruh pengorbanan ekonomis yang diukur dengan uang untuk memperoleh suatu barang atau jasa.
Contoh. Jika kita membeli mesin seharga Rp 3.000.000,00 dengan biaya angkut Rp 100.000,00 dan biaya pemasangan Rp 900.000,00. Maka harga perolehan yang dicatat adalah sebesar Rp 3.000.000,00 + Rp 100.000,00 + Rp 900.000,00 = Rp 4.000.000,00.
Dan yang dicatat adalah sebesar harga perolehan.
Dalam akuntansi, kode akun
adalah suatu penamaan/penomoran yang dipergunakan untuk
mengklasifikasikan pos atau rekening transaksi. Setiap jenis pos dalam
satu sistem akuntansi harus memiliki kode atau nomor yang dapat
dikelompokkan dalam 6 jenis kategori, yaitu:
A. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah sebagai berikut.
1. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.
2. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya. Untuk lebih memahami, coba Anda perhatikan contoh di bawah ini.
3. Memo
Apa yang dimaksud dengan memo? Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini!
B. Bukti Transaksi Ekstern
Setelah Anda mempelajari bukti transaksi intern barangkali telah memahaminya, mari kita lanjutkan materi kita yang berhubungan dengan bukti transaksi ekstern. Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.
Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali atau harganya dikurangi.
- Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
- Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
.
1. Dasar hukum
2. Asas-asas dalam akuntansi
3. Sifat, jenis, dan tujuan laporan keuangan
4. Unsur-unsur dalam neraca dan laporan laba/rugi
5. Kode akun/rekening
6. Sumber-sumber pencatatan
7. Menerapkan rumus persamaan akuntansi
8. Laporan keuangan
9. Pencatatan transaksi persamaan dasar akuntansi
1. Dasar Hukum
Penyelenggaraan
pembukuan di Indonesia yang merupakankewajiban bagi suatu perusahaan harus
berpedoman pada suatudasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut StandarAkuntansi
Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini merumuskankonsep yang mendasari penyusunan
dan penyajian laporankeuangan bagi para pemakai eksternal.Kerangka dasar SAK
yang mendasari laporan keuanganantara lain membahas tentang:
1 tujuan
laporan keuangan,
2 karakteristik
kualitatif yang menentukan manfaat informasidalam laporan keuangan,
3 definisi,
pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yangmembentuk laporan keuangan, dan konsep
modal serta pemeliharaan modal. Adapun tujuan penyusunan kerangka dasar adalah
dapatdigunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak berikut ini:
a.
Komite penyusunan SAK dalam pelaksanaan tugasnya.
b.
Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalahakuntansi
yang belum diatur dalam SAK.
c.
Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakahlaporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum.
d.
Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK.
SAK juga merupakan pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu
perusahaan dan unit-unit ekonomi lainnya
Dasar hukum
pelaksanaan akuntansi (pembukuan) bagi perusahaan di Indonesia diatur dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6 dan Undang-Undang Perpajakan
No. 16 Tahun 2000 pasal 28.
1.
Pasal
6 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang)
Ayat 1. Setiap orang yang
menyelenggarakan suatu perusahaan diwajibkan membuat catatan-catatan dengan
cara demikian sehingga sewaktu-waktu dari catatan itu dapat diketahui segala
hak dan kewajibannya.
Ayat 2. Dari tahun ke tahun,
dalam waktu enam bulan yang pertama dari tiap-tiap tahunnya ia diwajibkan
menandatangani sendiri sebuah neraca yang tersusun sesuai dengan kebutuhan
perusahaan itu.
Ayat 3. la diwajibkan menyimpan
selama tiga puluh tahun untuk bukubuku dan dokumen sumber yang bersangkutan.
Dan ia pun diharuskan menyimpan surat-surat kawat dan surat-surat lain selama
sepuluh tahun.
2.
Pasal
7 KUHD
Hakim bebas untuk kepentingan
masing-masing akan memberikan kekuatan bukti sedemikian rupa kepada pemegang
buku setiap pengusaha, sebagaimana menurut pendapatnya dalam tiap-tiap kejadian
harus diberikannya.
3.
Pasal
12 KUHD
Tiada seorang dapat dipaksa akan
memperlihatkan buku-bukunya, melainkan untuk keperluan mereka yang langsung
berkepentingan terhadap buku-buku itu sebagai waris, sebagai yang
berkepentingan dalam suatu perusahaan, sebagai pesero, sebagai perangkat
seorang pengurus atau wakil, dan akhirnya pun dalam hal kepailitan.
Peraturan pokok yang mengatur
pembukuan tercantum dalam KUHD pasal 6 yang berbunyi: Mewajibkan pada setiap
orang yang menjalankan perusahaan untuk mengadakan catatan-catatan mengenai
keadaan kekayaan perusahaan dan mengenai semua hal tentang perusahaannya
sedemikian rupa sehingga setiap saat dapat diketahui hak dan kewajibannya.
Selain itu, kewajiban pelaksanaan
pembukuan bagi perusahaan di Indonesia diatur dalam UU Perpajakan No. 16 Tahun
2000 pasal 28 yang di antaranya mengatur ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
Orang
atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia
harus mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan keterangan-keterangan yang
cukup untuk menghitung penghasilan kena pajak atau harga perolehan dan
penyerahan barang atas jasa guna penghitungan jumlah pajak terutang berdasarkan
ketentuan-ketentuan perundang-undangan perpajakan.
Bagi
wajib pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan dibebaskan
dari kewajiban untuk mengadakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
sekurang-kurangnya harus menyelenggarakan pencatatan untuk dijadikan dasar
pengenaan pajak terutang.
3 Pembukuan
atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memerhatikan itikad baik
dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
4 Pembukuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya terdiri atas catatan
yang dikerjakan secara teratur tentang keadaan kas dan bank daftar utang
piutang dan daftar persediaan barang dan pada setiap tahun pajak berakhir wajib
pajak harus menutup pembukuannya dengan membuat neraca dan perhitungan
rugi/laba berdasarkan prinsip pembukuan yang taat asas (konsisten) dengan tahun
sebelumnya.
5 Pembukuan
atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf
latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia
atau bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
6 Pembukuan
atau pencatatan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang
berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas wajib pajak harus
disimpan selama 10 tahun.
Dari pembahasan pada bab 6 kita
telah mengetahui, bahwa tahap terakhir dari proses akuntansi adalah tahap
penyusunan laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, neraca dan laporan arus kas.
2. Asas-asas dalam Akuntansi
Berikut adalah asas-asas yang akan kita pelajari :1. Asas Basis Akrual (accrual basic) dan dasar tunai (cash basic).
2. Asas Kesatuan Usaha (unit entity, separates entity).
3. Asas Kesinambungan.
4. Asas perbandingan pengeluaran dengan pendapatan.
5. Prinsip harga perolehan.
1. Asas Basis Akrual dan Dasar Tunai
Cash Basic adalah pembukuan transaksi akuntansi diakui dan dicatat setelah menerima atau membayar sesuatu secara tunai. Jadi kalau kita menjual barang secara kredit, maka pembukuan baru terjadi ketika pihak kedua membayar utangnya.
2. Asas Kesatuan Usaha
Konsep kesatuan usaha berarti bahwa transasksi dan kejadian setiap kesatuan usaha, harus terpisah dengan kesatuan usaha yang lain. Jadi tanggung jawab pemilik perusahaan pribadi terpisah dengan tanggung jawab perusahaan. Hutang pribadi pemilik bukan tanggung jawab perusahaan. Selain itu apabila pemilik memiliki lebih dari satu perusahaan maka antarperusahaan memiliki tanggungjawab yang terpisah.
3. Asas kesinambungan
Going Concern adalah kesinambungan , artinya bahwa perusahaann sebagai alat dari badan usaha dalam mencari laba , diasumsikan akan terus berkelanjutan dalam menjalankan usahanya. Jadi perusahaan tidak hanya sekali proses namun terus berproses secara berkesinambungan.
4. Asas perbandingan pengeluaran dengan pendapatan
Dalam standar akuntansi keuangan, pada akhir periode akan dipertemukan (matching) atas pendapatan dengan beban. Dalam aktivitas ini diwujudkan dalam pembuatan laporan keuangan yang berupa laporan laba rugi, sehingga diketahui laba atau rugi yang diperoleh dalam periode yang bersangkutan.
Nah jika pendapatan lebih tinggi daripada beban maka bisa dikatakan laba. Jika pendapatan lebih rendah daripada beban maka dikatakan rugi.
5. Prinsip harga perolehan
Harga perolehan merupakan seluruh pengorbanan ekonomis yang diukur dengan uang untuk memperoleh suatu barang atau jasa.
Contoh. Jika kita membeli mesin seharga Rp 3.000.000,00 dengan biaya angkut Rp 100.000,00 dan biaya pemasangan Rp 900.000,00. Maka harga perolehan yang dicatat adalah sebesar Rp 3.000.000,00 + Rp 100.000,00 + Rp 900.000,00 = Rp 4.000.000,00.
Dan yang dicatat adalah sebesar harga perolehan.
3. Sifat, Jenis, dan Tujuan Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah ringkasan dari proses akutansi selama tahun buku yang
bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Pada
umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba
serta laporan perubahan modal, dimana neraca menggambarkan jumlah
aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu,
sedangkan laporan rugi laba memperlihatkan hasil- hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu
dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan penggunaan atau
alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Selain diatas
laporan keuangan juga sering mengikut sertakan laporan lain yang
sifatnya membantu untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, diantara
laporan tersebut adalah laporan perubahan modal kerja, laporan sumber
dan penggunaan kas (laporan arus kas), laporan sebab-sebab perubahan
laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.
Sifat Laporan Keuangan
Laporan
keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan (progress
report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat
histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan
keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi
antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan
dalam akutansi serta pendapat pribadi.
Fakta-fakta
yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari
catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan
histories dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah
uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya
peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan
tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam
kondisi perekonomian paling akhir.
Prinsip
dan kebiasaan di dalam akutansi, data yang dicatat didasarkan pada
prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan
prinsip-prinsip akutansi yang lazim, di dalam akutansi juga digunakan
prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau
kebiasaan yang digunakan antara lain : bahwa perusahaan akan tetap
berjalan sebagai suatu yang going concern, konsep ini menganggap bahwa
perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang
tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang
masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau harga pada terjadinya
peristiwa itu. Jadi jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlah
nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.
Pendapat
pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akutansi telah diatur
oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar
praktek pembukuan, namun penggunaan tersbut tergantung oleh akuntan atau
pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan missal dalam menentukan
nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi manajement serta
berdasar pengalaman masa lalu
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan
keuangan dibuat untuk suatu tujuan dimana tertuang dalam Prinsip
akutansi Indonesia 1984 mengenai tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Untuk
memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk
memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang
timbul dari aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk
memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk
memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas
pembelanjaan dan penanaman
5. Untuk
mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi mengenai kebijaksanaan akutansi yang dianut perusahaan.
4. Unsur-unsur dalam Neraca dan Laporan Laba/Rugi
Ø Neraca
Neraca
adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi
keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :
1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :
a. Aktiva
Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh
dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal), misalnya
kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
b. Investasi
Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan
tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai
perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya
investasi saham, investasi obligasi.
c. Aktiva
Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (ujud) fisik, digunakan
dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi lebih
dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan
peralatan.
d. Aktiva
Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi fisik
dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi
perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya patent,
goodwill,royalty, copyright, franchise dan license.
2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :
a. Kewajiban
Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki
manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk
dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang
gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.
b. Kewajiban
Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki
manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya
utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau kredit investasi.
c. Kewajiban
Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada direksi, utang
pada pemegang saham.
3. Ekuitas,
yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih antara
aktiva dan kewajiban yang ada., ekuitas terdiri dari :
a. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham (termasuk agio saham bila ada)
b. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.
Ø Neraca, memiliki dua bentuk penyajian :
1. Rekening (Skontro)
Pada
bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan
unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
2. Laporan (Stafel)
Pada
bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas
ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.
Ø Laporan Laba Rugi
Laporan
laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan)
perusahan dalam mengahsilkan laba selama periode tertentu (kinerja).
Laporan laba rugi memiliki unsur :
1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu
a. Pendapatan
(revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan
barang dagangan, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga, pendapatan
deviden, royaltis dan sewa.
b. Keuntungan
(gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin
timbbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi
sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
2. Beban (Expense), dapat terdiri dari :
a. Beban
yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang
biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas
persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga pokok penjualan,
gaji dann upah, penyusutan.
b. Kerugian,
yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul
atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti
misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir atau pelepasan aktiva
tidak lancar.
Ø Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :
1. Single Step
Pada
bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan
/aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok
penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelaompokkan ke dalam satun
kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih
antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.
2. Multiple Step
Pada
bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai
dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan
beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha,
di luar usaha dan luar biasa.5. Kode Akun/Rekening
A. PENGERTIAN AKUN
Adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan keuangan.
Bentuk
rekening/perkiraan yang paling sederhana adalah rekening/perkiraan "T",
dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah Kredit. Dasar
pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah persamaan akuntansi
dengan tambahan beban dan pendapatan.
B. KODE AKUN
C. SIFAT KODE AKUN
Pengkodean akun adalah pemberian simbol tertentu berbentuk angka, huruf,
atau kombinasi
angka dan huruf pada setiap akun yang dimaksudkan. Pemberian
kode akun akan memudahkan kita dalam melakukan pencatatan jurnal, dan dalam
memudahkan pencarian dan penempatan akun pada kelompoknya masing-masing.
Beberapa sifat yang seharusnya
melekat pada kode akun, yaitu:
- Unik dan mudah diingat
-
Sederhana dan singkat
-
Konsisten
-
Fleksibel untuk pengembangan
Tujuan
Pengkodean Akun adalah untuk :
1.
Mengidentifikasi data akuntansi
2.
Meringkas data
3.
Mengklasifikasikan rekening/ transaksi
4.
Menyampaikan makna tertentu
D. MACAM-MACAM KODE REKENING
1. Sistem Numeralia
Adalah cara pemberian nomor kode rekening
dengan menggunakan angka/ nomor.
Pemberian nomor sebaiknya
urut, agar mudah dimengerti hubungan yang satu dengan lainnya.
Sistem
nomeralia terbagi atas :
a. Kode Kelompok
Adalah pemberian nomor kode dengan memberikan angka tertentu pada kelompok, golongan dan jenis rekening. Jika rekening diberi kode 3 angka, maka angka kesatu menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan dan angka ketiga menunjukkan jenis rekening.
Kode kelompok mempunyai sifat-sifat khusus sbb:
a. Posisi masing-masing angka mempunyai arti di mana angka paling kiri adalah kode kelompok dan angka paling kanan kode jenis rekening.
b. Kode kelompok akan terdiri dari angka-angka yang sudah diperkirakan terlebih dahulu.
c. Setiap kode dalam klasifikasi menggunakan jumlah angka yang sama.
d. Jika terjadi penambahan kelompok rekening, dpat dilakukan dengan mengubah angka paling kiri.
Adalah pemberian nomor kode dengan memberikan angka tertentu pada kelompok, golongan dan jenis rekening. Jika rekening diberi kode 3 angka, maka angka kesatu menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan dan angka ketiga menunjukkan jenis rekening.
Kode kelompok mempunyai sifat-sifat khusus sbb:
a. Posisi masing-masing angka mempunyai arti di mana angka paling kiri adalah kode kelompok dan angka paling kanan kode jenis rekening.
b. Kode kelompok akan terdiri dari angka-angka yang sudah diperkirakan terlebih dahulu.
c. Setiap kode dalam klasifikasi menggunakan jumlah angka yang sama.
d. Jika terjadi penambahan kelompok rekening, dpat dilakukan dengan mengubah angka paling kiri.
Contoh nomor kode kelompok :
Kelompok
|
Nomor kode
|
Harta
|
1
|
Utang
|
2
|
Modal
|
3
|
Pendapatan
|
4
|
Beban
|
5
|
Masing-masing kelompok dibagi menjadi
beberapa golongan.
Contoh :
Kelompok Harta dibagi menjadi golongan :
Golongan
|
Nomor kode
|
Harta lancar
|
11
|
Investasi jangka panjang
|
12
|
Harga tetap
|
13
|
Harta tak berwujud
|
14
|
Harta lain-lain
|
15
|
Masing – masing golongan dibagi menjadi
beberapa jenis rekening.
Contoh pembagian Harta Lancar menjadi rekening
:
Jenis rekeneing
|
Nomor kode
|
Kas
|
111
|
Surat berharga
|
112
|
Piutang wesel
|
113
|
Piutang dagang
|
114
|
Persediaan barang dagangan
|
115
|
Beban dibayar di muka
|
116
|
b.Kode Blok
Adalah cara pemberian nomor rekening dengan cara menyediakan satu blok angka setiap kelompok perkiraan.
Adalah cara pemberian nomor rekening dengan cara menyediakan satu blok angka setiap kelompok perkiraan.
Contoh Kode Blok :
Kelompok
|
Nomor Kode
|
Harta
|
100 – 199
|
Utang
|
200 – 299
|
Modal
|
300 – 399
|
Pendapatan
|
400 – 499
|
Beban
|
500 – 599
|
Masing – masing kelompok dibagi menjadi
beberapa golongan .
Contoh :
Kelompok harta dibagi menjadi beberapa
golongan antara lain sebagai berikut :
Golongan
|
Nomor kode
|
Harta Lancar
|
100 – 149
|
Investasi jangka Panjang
|
150 – 159
|
Harta Tetap
|
160 – 169
|
Harta tak berwujud
|
170 – 179
|
Harta Lain – lain
|
180 – 189
|
Masing – masing golongan dibagi menjadi
beberapa jenis rekening .
Contoh:
Golongan harta lancar dibagi menjadi jenis
rekening :
Jenis rekening
|
Nomor kode
|
Kas
|
110
|
Piutang
|
120
|
Persediaan barang dagangan
|
130
|
Beban dibayar dimuka
|
140
|
2. Sistem Desimal
Adalah pemberian nomor kode dengan kode dengan menggunakan dasar angka 10 unit dari 0 sampai 9. Masing – masing angka/ digit menunjukkan kelompok, golongan dan jenis. Rekening dibagi dalam 10 rubrik, tiap rubrik dibagi menjadi 10 golongan, dan tiap golongan dibagi menjadi 10 jenis rekening, seperti tampak di bawah ini :
Adalah pemberian nomor kode dengan kode dengan menggunakan dasar angka 10 unit dari 0 sampai 9. Masing – masing angka/ digit menunjukkan kelompok, golongan dan jenis. Rekening dibagi dalam 10 rubrik, tiap rubrik dibagi menjadi 10 golongan, dan tiap golongan dibagi menjadi 10 jenis rekening, seperti tampak di bawah ini :
Rubrik 0 : Rekening harta tetap dan modal
Rubrik 1 : Rekening
keuangan
Rubrik 2 : Rekening
Netral
Rubrik 3 : Rekening persediaan bahan baku, bahan
pembantu, dan bahan yang habis dipakai
Rubrik 4 : Rekening jenis – jenis biaya/ beban
Rubrik 5 : Rekening tempat – tempat biaya/ beban
Rubrik 6 : Rekening fabrikasi/ pemikul beban
Rubrik 7 : Rekening Persediaan barang jadi
Rubrik 8 : Rekening Pendapatan
Rubrik 9 : Rekening
Rugi/ Laba Umum
Contoh ;
5
Beban
50
Beban Penjualan
501
Gaji Salesmen
5011
Gaji Salesmen Produk A
3. Sistem Mneumonic
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan singkatan huruf awal dari kelompok rekening yang bersangkutan.
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan singkatan huruf awal dari kelompok rekening yang bersangkutan.
Contoh :
Nomor rekening
|
Kode
|
Aktiva
|
A
|
Aktiva lancar
|
AL
|
Kas
|
AL-K
|
Aktiva tetap
|
AT
|
Peralatan
|
AT-P
|
Utang
|
U
|
Utang lancar
|
UL
|
Utang Dagang
|
UL-UD
|
Modal
|
M
|
Pendapatan
|
P
|
4. Sistem Kombinasi Angka dan Huruf
Adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan kombinasi
huruf dan angka. Huruf paling depan
sebagai golongan rekening dan nomor perkiraan dengan angka.
Contoh
:
Upah
dengan kode “U”
Produksi
dengan kode “”9”
Benang
Sutra dengan kode “2”
Jadi upah produksi
benang sutra dengan kode : “U-9-2”6. Sumber-sumber Pencatatan
MACAM-MACAM BUKTI PENCATATAN
A. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah sebagai berikut.
1. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya. Untuk lebih memahami, coba Anda perhatikan contoh di bawah ini.
Apa yang dimaksud dengan memo? Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini!
B. Bukti Transaksi Ekstern
Setelah Anda mempelajari bukti transaksi intern barangkali telah memahaminya, mari kita lanjutkan materi kita yang berhubungan dengan bukti transaksi ekstern. Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.
1. Faktur
Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip.
Perhatikan contoh faktur berikut ini:
Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh di bawah ini
Untuk lebih jelas lagi, coba Anda beli buku kuitansi, biasanya tersedia di toko-toko dan amati dengan sungguh-sungguh. Apabila Anda sudah memahami tentang bukti transaksi yang disebut kuitansi, baiklah kita lanjutkan ke bukti transaksi ekstern lainnya.
Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip.
Perhatikan contoh faktur berikut ini:
2. Kuitansi
Yang
dimaksud dengan kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang
ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar
sejumlah uang tersebut.Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh di bawah ini
Untuk lebih jelas lagi, coba Anda beli buku kuitansi, biasanya tersedia di toko-toko dan amati dengan sungguh-sungguh. Apabila Anda sudah memahami tentang bukti transaksi yang disebut kuitansi, baiklah kita lanjutkan ke bukti transaksi ekstern lainnya.
3. Nota
Apa yang dimaksud dengan nota? Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual.
Setelah Anda mempelajari bukti pencatatan yang disebut nota, kita lanjutkan dengan bentuk yang lainnya yaitu:
Apa yang dimaksud dengan nota? Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual.
4. Nota Debet
Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai hal.
Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai hal.
Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali atau harganya dikurangi.
5. Nota Kredit
Apa yang dimaksud dengan nota kredit? Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
Apakah
Anda sudah pernah mendengar apa yang dimaksud dengan cek? Dan pernahkah
Anda melihat bagaimana bentuknya? Yang dimaksud dengan cek adalah surat
perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar
Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam
cek tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek
tersebut adalah:Apa yang dimaksud dengan nota kredit? Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
6. C e k
- Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
- Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
.
ANALISIS BUKTI TRANSAKSI
Setelah
Anda mempelajari bukti transaksi, kita lanjutkan untuk menganalisa
bukti transaksi. Setiap bukti transaksi yang akan dicatat ke dalam
jurnal perlu dianalisa atau diteliti terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menganalisa transaksi adalah sebagai berikut:
1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal, pendapatan dan beban.
3. Tentukan debet/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debet atau di kredit.
Dari setiap transaksi akan mempengaruhi paling sedikit dua akun/perkiraan, yaitu perkiraan di debet dan perkiraan di kredit.
1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal, pendapatan dan beban.
3. Tentukan debet/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debet atau di kredit.
Dari setiap transaksi akan mempengaruhi paling sedikit dua akun/perkiraan, yaitu perkiraan di debet dan perkiraan di kredit.
7. Menerapkan Rumus Persamaan Akuntansi
Sasaran kegiatan akuntansi adalah
transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Perusahaan adalah
suatu badan yang menjalankan kegiatan usaha dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
Harta pribadi pemilik yang diserahkan sebagai investasi dalam perusahaan, si satu sisi harta bersangkutan menjadi harta perusahaan dan di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan untuk pada suatu saat mengembalikan kepada pemilik. Dalam hal perusahaan menerima pinjaman dari pihak lain dalam bentuk uang maupun barang atau jasa, di satu sisi uang atau barang yang diterima menjadi harta perusahaan, di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan kepada pihak yang bersangkutan. Dengan demikian jumlah harta perusahaan pada dasarnya sama dengan jumlah kewajibannya.
Harta pribadi pemilik yang diserahkan sebagai investasi dalam perusahaan, si satu sisi harta bersangkutan menjadi harta perusahaan dan di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan untuk pada suatu saat mengembalikan kepada pemilik. Dalam hal perusahaan menerima pinjaman dari pihak lain dalam bentuk uang maupun barang atau jasa, di satu sisi uang atau barang yang diterima menjadi harta perusahaan, di sisi lain menjadi kewajiban perusahaan kepada pihak yang bersangkutan. Dengan demikian jumlah harta perusahaan pada dasarnya sama dengan jumlah kewajibannya.
Bentuk hubungan antara harta (aktiva) dan kewajiban perusahaan seperti tersebut di atas disebut Persamaan Dasar Akuntansi (Accounting Equation).
Perubahan nilai aktiva perusahaan
sebagai akibat terjadi transaksi pada dasarnya diibangi dengan
perubahan kewajiban perusahaan sehingga persamaan dasar akuntansi tetap
seimbang. Hal tersebut digunakan sebagai dasar penerapan sistem
pencatatan akuntansi yaitu sistem pencatatan ganda (doble entry
system). Artinya catatan perubahan pada suatu aspek akibat terjadinya
transaksi harus diimbangi dengancatatan perubahan pada aspek lainnya.
Proses akuntansi dituntut senantiasa memelihara keseimbangan persamaan
dasar akuntansi.
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN – BIAYA
Atau
AKTIVA + BIAYA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN
Rumus Persamaan Akuntansi
AKTIVA = PASIVA
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN –
BIAYA
UNSUR-UNSUR PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (HARTA, UTANG DAN MODAL)
-
Harta (assets) atau disebut juga aktiva adalah harta benda dan hak yang merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan. Sebagai contoh Harta (aktiva) perusahaan: uang tunai (kas), tagihan pada pihak lain (piutang), barang dagangan, gedung dan peralatan, perlengkapan.
-
Utang adalah kewajiban yang harus dipenuhi pada saat yang telah ditentukan. Utang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, misalnya menerima pinjaman dari pihak ketiga dalam bentuk uang, barang atau jasa.
-
Modal (ekuitas) adalah hak pemilik atas harta perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban. Salah satu unsur Modal adalah setoran pemilik sebagai investasi dalam perusahaan yang disebut modal pemilik (Owner’s Equity).Pengertian Harta, Utang, Dan ModalHarta sering disebut Aktiva, sedangkan Utang dan Modal disebut Pasiva. Atau bisa dikatakan bahwa Aktiva berisi Harta, sedangkan Pasiva berisi Utang dan Modal. Aktiva (Harta), Pasiva (Utang + Modal).
AKTIVA = HARTA PASIVA = HUTANG + MODAL
A. HARTA
Harta atau aktiva yang didefinisikan sebagai kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai manfaat dimasa yang akan datang. Maksudnya adalah pengertian dimasa yang akan datang berlaku dari sekarang, dimana perusahaan mulai beroperasi. Jadi semua yang ada diperusahaan baik yang bersifat materi maupun non materi dan memberikan sesuatu yang bernilai, maka itulah harta.
B. UTANG
Utang adalah kewajiban yang harus di laksanakan kepada pihak lain melalui suatu perjanjian yang telah disepakati bersama.
C. MODAL
Modal adalah sesuatu baik berupa uang atau bentuk lain yang digunakan untuk mencapai keuntungan melalui proses usaha dan merupakan harta bersih milik perusahaan.
JENIS-JENIS DARI MASING-MASING KOMPONEN TERSEBUT.
A. HARTA
Pembagian Harta :
1. HARTA BERWUJUD, Dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu : Harta Lancar dan Harta Tetap.
2. HARTA TIDAK BERUWUJUD, contoh nya :
- Hak Patent
- Hak Cipta
- Lisensi
- Franchise
- Copy Right
Contoh :
- Kas Tunai/Kas Bank
- Piutang Usaha/Piutang dagang
- Surat-surat berharga
- Wesel Tagih
- Persediaan barang dagang
- Sewa dibayar dimuka
- Asuransi dibayar dimuka
- Perlengkapan
Contoh :
- Tanah
- Gedung
- Kendaraan
- Alat-alat kantor
- Mesin
Hutang terbagi 2, yaitu :
Hutang Lancar : Hutang yang jatuh tempo pembayaran-nya kurang dari 1 periode akuntansi.
Contoh :
- Hutang Usaha/dagang
- Hutang Wesel
- Gaji yang akan dibayar
- Hutang pajak
- Pendapatan diterima dimuka
Contoh :
- Hutang Obligasi
- Hutang Hipotik
Contoh modal seperti:
- Modal pribadi
- Modal saham yang terjual
- Laba ditahan
8. Laporan Keuangan
A. TUJUANBerdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.B. LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan perusahaan terdiri dari :- Laporan Laba Rugiyaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan Perubahan Modalyaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.
- Neracayaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
Laporan Arus Kas
yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Laporan Arus Kas akan dibahas dalam bab tersendiri.9. Pencatatan Transaksi Persamaan Dasar Akuntansi
Transaksi keuangan yang terjadi pada dasarnya mengakibatkan perubahan pada posisi keuangan kerusahaan, tetapi tidak akan mempengaruhi keseimbangan persamaan dasar akuntansi. Di atas telah disebutkan bahwa dalam akuntansi suatu transaksi dicatat menurut sistem pencatatan ganda yang artinya transaksi dicatat pada dua aspek pengaruhnya. Catatan perubahan pada aspek yang satu diimbangi dengan catatan perubahan pada aspek yang lain. Oleh karena itu catatan perubahan pada unsur aktiva, kewajiban dan ekuitas tidak mempengaruhi keseimbangan persamaan dasar akuntansi.Sebagai contoh transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan bengkel Surya Motor selama bulan Januari 2005 sebagai berikut:Transaksi 1 (T1)Perusahaan menerima uang tunai dari Surya sebagai pemilik sebesar Rp 50.000.000,00 sebagai setoran modalAnalisa Transaksi
Bagi perusahaan aktiva bertambah sebesar Rp 50.000.000,00 dan mengakibatkan timbulnya hak Surya atas aktiva perusahaan dalam bentuk investasi sebesar Rp 50.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 2 (T2)
Surya Motor membeli peralatan secara kredit seharga Rp 30.000.000,00
Analisa Transaksi
Di satu sisi mengakibatkan penambahan aktiva dalam bentuk peralatan bengkel, di sisi lain mengakibatkan timbulnya utang sebesar Rp 30.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 3 (T3)
Surya Motor membeli perlengkapan bengkel seperti mur, baud dan pelumas seharga Rp 2.000.000,00 dibayar tunai
Analisa Transaksi
Di satu sisi aktiva bertambah berupa perlengkapan seharga Rp 2.000.000,00, di sisi lain aktiva kas berkurang sebesar Rp 2.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 4 (T4)
Untuk pekerjaan yang telah diselesaikan, Surya Motor menerima pembayaran Rp 8.000.000,00
Analisa Transaksi
Transaksi tersebut mengakibatkan penambahan aktiva kas sebesar Rp 8.000.000,00 dan bertambahnya penghasilan mengakibatkan modal Surya bertambah Rp 8.000.000,00. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Transaksi 5 (T5)
Surya Motor menyerahkan pekerjaan yang telah selesai seharga Rp 1.000.000,00. diterima pembayaran Rp 600.000,00 dan sisanya akan dibayar kemudian.
Analisa Transaksi
Transaksi di atas mengakibatkan bertambahnya kas sebesar Rp 600.000,00 dan timbulnya tagihan sebesar Rp 400.000,00. Di sisi lain bertambahnya penghasilan mengakibatkan penambahan ekuitas. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Pada bulan Surya Motor membayar beban gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000,00 dan beban sewa Rp 1.000.000,00.
Analisa Transaksi
Transaksi di atas mengakibatkan kas berkurang sebesar Rp 4.000.000,00 dan pembayaran beban mengakibatkan berkurangnya modal Surya.
Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Surya Motor menyerahkan cek sebesar Rp 15.000.000 untuk membayar sebagian utangnya atas pembelian peralatan.
Analisa Transaksi
Pengaruh transaksi di atas mengakibatkan aktiva kas berkurang dan utang juga berkurang masing-masing sebesar Rp 15.000.000. Dalam persamaan dasar akuntansi tampak sebagai berikut:
Pada akhir bulan Januari 2005 diadakan pemeriksaan dan penghitungan terhadap sisa perlengkapan bengkel. Terdapat sisa perlengkapan bengkel seharga Rp 1.200.000,00.
Analisa Transaksi
Saldo perlengkapan pada persamaan dasar akuntansi di atas sebesar Rp 2.000.000,00. Dengan demikian perlengkapan yang habis dipakai sebesar Rp 2.000.000,00 – Rp 1.200.000 = Rp 800.000,00. Pengaruh dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Surya mengambil uang tunai dari kas Surya Motor sebesar Rp 1.000.000,00 untuk keperluan pribadinya.
Analisa Transaksi
Pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik disebut prive pemilik (drawing). Pengaruh transaksi tersebut mengakibatkan pengurangan terhadap aktiva kas dan modal masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00. dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut:
Langganan:
Postingan (Atom)